Cara Rehabilitasi Pecandu Narkoba

​*Cara Jitu Merehabilitasi Pencandu Narkoba*
Permasalahan yang paling besar pada masyarakat kita dewasa ini adalah kecanduan narkoba. Inilah pangkal segala keburukan yang menimpa masyarakat. Penyebab utamanya adalah qarin-qarin yang jahat, sebagaimana yang telah kami sebutkan. Para ahli berpendapat bahwa ada tiga asas paling efektif untuk merehabilitasi pencandu narkoba: 
Asas pertama: menjaga pergaulan agar para pemuda menyadari bahaya yang ditimbulkan narkoba serta mencegah orang yang akan memakainya serta memperhatikan dan memperbaiki hidup mereka. 
Asas kedua: pengawalan ketat polisi dan undang-undang, di antaranya adalah undang-undang anti narkoba yang bisa menutup celah transaksi narkoba, juga pendirian panti rehabilitasi. Yang tidak kalah pentingnya, menekan dan mengejar pengedar narkoba dengan menyita sumber kekayaannya atau pabrik narkoba yang dikelolanya serta menjatuhkan hukuman yang berat terhadapnya. 
Asas ketiga: perlindungan terapis, yaitu mengobati orang yang kecanduan 

serta memberikan bantuan yang bisa memulihkan kesehatan mereka serta 

memberi semangat bagi mereka agar senantiasa mau menjauhi na kob , juga kerja sama antara keluarga si pencandu dan dokternya. 
Semua asas tersebut sudah dilaksanakan, namun mengapa kecanduan narkoba belum juga hilang di masyarakat, khususnya para anak muda? pastilah terapi yang dilakukan oleh para ahli tersebut masih kurang. Terapi yang sempurna adalah mengobati faktor terjadinya hal tersebut, bukan mengobati gejala yang ditimbulkan. Faktor utama kecanduan adalah Qorin 
yang jahat dan lemahnya ajaran-ajaran agama pada jiwa mereka, sehingga Sangat gampang dipengaruhi oleh setan. 
Terapi yang sukses adalah terapi dengan pendekatan agama; menanamkan kesadaran kepada pencandu agar beriman kepada Allah s.w.t. dan mengamalkan ajaran agama seperti nilai-nilai akhlak yang terpuji. Apabila hal ini dilaksanakan, niscaya qarin yang jahat akan hilang dari kehidupannya. Allah s.w.t. berfirman, 
”Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kama sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pan bagi mereka. Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada 

orang-orang yang beriman pahala yang besar. ” (QS. An-Nisa’: 145-146) 
Orang yang merenungkan adanya qarin yang menyertai manusia-sebagaimana disebutkan pada surah Qaf, ash-Shaffat, az-Zuhruf, an-Nisa’, dan al-Mujadilah akan mendapati bahwa orang-orang munafik bersekongkol dengan setan mereka dan tunduk pada perintahnya; akhirnya mereka bersama-sama di neraka Jahanam. 
Tidak ada obat bagi orang yang terlanjur menuruti perintah setan atau qarin yang jahat kecuali kembali menuju jalan Allah s.w.t. dan mengamalkan 

perintah agama. Bukan hanya itu, tapi dia harus memenuhi empat syarat dalam menempuh jalan keimanan: 
1. Bertobat kepada Allah s.w.t. 
2. Memperbaiki amal perbuatannya. 
3. Berpegang teguh pada Allah s.w.t. dan berserah diri kepada-Nya. 
4. Mengikhlaskan agamanya semata-mata karena Allah s.w.t.
Dengan melakukan semua itu niscaya qarin tidak akan mampu mempengaruhinya. Dengan demikian, manusia akan sehat di dunia dan selamat di akhirat.
📚Ar Ruh wa an Nafs wa al Aql wa al Qorin

✍ Prof. Dr. Ahmad Syauqi Ibrahim

📮 Abu Azka (Maktabah al kubro)